Pages

Resensi Novel The Hunger Games: Pertarungan 24 Anak untuk Bertahan Hidup

 Judul: The Hunger Games

Penulis: Suzanne Collins

Penerjemah: Hetih Rusli

Penerbit: Gramedia
 
Cetakan: Oktober 2009

Tebal: 406 Halaman




Membunuh atau dibunuh. Itulah aturan sederhana dari acara tahunan Hunger Games. Di suatu masa depan, Amerika Utara musnah lalu berdirilah negara Panem dengan Capitol sebagai ibu kota. Awalnya, Capitol dikelilingi 13 distrik. Namun, suatu ketika terjadi pemberontakan melawan Capitol dan berakibat musnahnya Distrik 13. Sebagai pengingat akan kekuasaan ibu kota, Capitol mengadakan acara televisi The Hunger Games setiap tahun di mana satu anak laki-laki dan satu anak perempuan berumur 12 hingga 18 tahun dari setiap distrik dipilih untuk
bertarung sampai mati. Dua puluh empat peserta setiap tahun dan hanya akan ada satu pemenang. Acara tersebut disiarkan live di seluruh Panem.

Katniss Everdeen, 16, adalah gadis yang tinggal di Distrik 12 bersama ibu dan adik perempuannya, Primrose Everdeen. Distrik 12 mendapat jatah sebagai produsen batubara. Sejak kematian ayahnya dalam ledakan di tambang, Katniss mengambil alih sebagai kepala keluarga. Setiap hari ia berburu bersama sahabat laki-lakinya, Gale. Pada saat pengambilan undian Hunger Games ke-74, nama Primrose terpilih sebagai peserta. Secara spontan, Katniss bersedia menggantikan posisi adiknya. Bersama anak laki-laki terpilih dari distrik 12 bernama Peeta Mellark, Katniss menyuguhkan acara The Hunger Games yang tak terlupakan untuk warga Panem.

No comments:

Post a Comment