Pages

TUGAS SOFTSKILL ETIKA & PROFESIONALISME TSI - MEMBUAT FILM PENDEK



Film Pendek merupakan suatu karya dalam bentuk film paling simple dan paling kompleks. Karena sudah memiliki tujuan tertentu dari film itu dibuat. Mulai dari kehidupan sosial hingga nilai - nilai kemanusiaan.

Berdasarkan tugas yang di buat untuk melengkapi penilaian maka kali ini kami dari Kelas 4KA03 yang beranggotakan:


 Antonius Catur Nugroho (10109536)
Ceri Solehudin (13109774)
Nofi Syamsul Rudi (14109014)
Yudhi Rizky (13109214)

Dalam pembuatan kami memiliki banyak kesuliatan karena anggota kami belum berpengalaman sama sekali dalam pengambilan video. Maka mohon maaf jika hasil yang kami buat masih sangat minim. Kami mengambil tema tentang demo tentang negosiasi dan pembuatan kontrak kerja. Lokasi pengambilan gambar kami berada di daerah Jl. Moh Kahfi, Lenteng Agung. Film ini memiliki inti cerita tentang bagaimana kita melakukan negosiasi dengan orang lain dan bagaimana pembuatan sebuah kontrak kerja yang baik. Sekian prolog singkat dari kami. Selamat Menonton.




Teknik - Teknik Estimasi Pada Proyek Sistem Informasi (Pengelolaan Proyek Sistem Informasi, PostTest)

Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :

1. Keputusan Profesional
Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.

2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.

3. Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO (Referensi 15). COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :

Estimasi (Pengelolaan Proyek Sistem Informasi, PreTest)

Apakah yang dimaksud dengan 'estimasi'? Carilah satu contoh yang berhubungan dengan estimasi.

Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.

Estimasi “Pengelolaasn Proyek Sistem Infromasi” Adalah proses meramalkan atau memperkirakan waktu dan biaya untuk menyelesaikan berbagai deliverabel proyek.

Contoh Estimasi:
Untuk rumah SEDERHANA seluas 70m2.
Biaya satuan rumah sederhana adalah Rp. 750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 70m2 x Rp. 750.000/m2 = Rp. 52.500.000,- (akurasinya -30% hingga +50%) Untuk rumah MEWAH seluas 500m2 (belum ada gambar rencana dan spesifikasi).
Biaya satuan rumah mewah adalah Rp. 3.750.000 per meter persegi.
Maka biaya total (biaya konseptual) adalah 500m2 x Rp. 3.750.000/m2 = Rp. 1.875.000.000,- (akurasinya -30% hingga +50%)
Bila rencana rumah di atas telah memiliki dokumen rencana yang lengkap (rumah sederhana dengan luas 68 m2, rumah mewah menjadi 479 m2), maka estimasi biayanya dapat dilakukan secara detail dengan menghitung volume dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh biaya total yang lebih akurat (-5% hingga +15%).


Reff:
http://truetech2.blogspot.com/2013/06/estimasi-pengelolaan-proyek-sistem.html
http://zhymel.blogspot.com/2011/05/teknik-estimasi-pada-suatu-proyek.html

Tahap - tahap yang perlu dicek pada kegiatan 'Rencana Penerimaan' (Pengelolaan Proyek Sistem Informasi, PostTest)


Tujuan dari penerimaan adalah mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk (dalam hal ini sistem) yang dikirim sesuai dengan yang dijanjikan.

Tahap – tahap yang terdapat dalam Rencana Tes Penerimaan:

1.PERIODE PERCOBAAN ATAU PARALLEL RUN (THE TRIAL PERIOD OR PARALLEL RUN)

Periode percobaan atau parallel run adalah pendekatan yang paling umum untuk penerimaan. Menggunakan pendekatan “Periode Percobaan‟ tim proyek mudah memasang sistem baru untuk dicoba oleh user. Pendekatan “Parallel Run” menambahkan dimensi untuk peralihan sistem lama yang sudah berjalan dengan baik sebagai perbandingan dan cadangan.

Beberapa kekurangan pada Periode Paralel Run diantaranya :

  • Masalah kecil dapat membuat anda menjalankan kembali selama “x” untuk jangka waktu yag tidak terbatas.
  • Sulit untuk mencari penyebab dari suatu masalah.
  • Tidak ada jaminan bahwa semua kelebihan sistem akan dicoba.
  • biarkan end user masuk ke sistem pada hari pertama yang penerapannya tidak selalu bermanfaat.

2.PENERIMAAN YANG LENGKAP SEDIKIT DEMI SEDIKIT (A THOROUGH BUT PIECEMEAL ACCEPTANCE)

Manfaat dari pendekatan ini adalah :

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi (PreTest)

Menurut anda seberapa penting dilakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat?

Jawaban:
Melakukan tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat sangat penting karena dengan melakukan tes penerimaan kita bisa mengetahui apakah user puas dengan proyek yang kita buat, apakah sistem yang dibuat dapat berjalan sesuai dengan yang kita janjikan dan dengan melakukan tes penerimaan kita bisa melihat seperti apa reaksi user terhadap sistem tersebut.

Langkah-Langkah yang Perlu Dilakukan untuk Melakukan Audit TSI (Post Test)

Langkah-Langkah Audit TSI

1. Kontrol lingkungan
  • Apakah kebijakan keamanan (security policy) memadai dan efektif ?
  • Jika data dipegang oleh vendor, periksa laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dari external auditor
  • Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial
  • Memeriksa persetujuan lisensi (license agreement)
2. Kontrol keamanan fisik
  • Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data memadai
  • Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai (trained,tested)
  • Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan efektif
  • Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan data memadai
3. Kontrol keamanan logikal
  • Periksa apakah password memadai dan perubahannya dilakukan reguler
  • Apakah administrator keamanan memprint akses kontrol setiap user
  • Memeriksa dan mendokumentasikan parameter keamanan default
  • Menguji fungsionalitas sistem keamanan (password, suspend userID, etc)
  • Memeriksa apakah password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat dibuka oleh pengguna umum
  • Memeriksa apakah data sensitif tersandi dalam setiap phase dalam prosesnya
  • Memeriksa apakah prosedur memeriksa dan menganalisa log memadai
  • Memeriksa apakah akses kontrol remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN,CryptoCard, SecureID, etc)
4. Menguji Kontrol Operasi
  • Memeriksa apakah tugas dan job description memadai  dalam semua tugas dalam operasi tsb
  • Memeriksa apakah ada problem yang signifikan
  • Memeriksa apakah control  yang menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai


 Reff:
http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13308/ITAuditForensic.pdf


Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan untuk Melakukan Audit Teknologi Sistem Informasi (TSI) (Pre Test)

Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya.

Audit system informasi merupakan proses mengumpulkan dan mengevaluasi fakta/temuan/evidence untuk menentukan apakah suatu sistem komputer dapat mengamankan aset, memelihara integritas data, dapat mendorong pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan menggunakan sumberdaya secara efisien.

Didalam TSI, hal-hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah penilaian resiko. Konsep resiko dalam hal ini meliputi ancaman, kelemahan dan dampak dari penilaian resiko. Ancaman yang sering terjadi salah satunya adalah adanya kompleksitas dari TSI itu sendiri. Berbagai macam elemen dan variasi yang terdapat dalam TSI mewarnai perkembangan TSI kedepannya.

Keamanan dan pengendalian TSI dewasa ini menjadi kelemahan dalam penilaian resiko. Dalam hal ini, kedua hal tersebut menjadi suatu hal yang patut disorot dan diperhatikan agar dapat berkembang menjadi semakin baik. Memang hal ini bukan suatu hal yang mudah untuk dapat dilakukan, namun dengan melakukannya secara bersama-sama, saling menjaga, merawat dan memeliharanya, niscaya kelemahan ini dapat dikurangi bahkan dihilangkan. Adapun dampaknya adalah aset yang ada dapat terlindungi.

Proses perencanaan audit terdiri dari: